Morfologi Lebah dan Tawon
Gambar 1. Lebah(kiri) dan Tawon (kanan)
Tawon dan lebah diklasifikasikan ke dalam kelompok kelas hymenoptera. Ciri khas dari kelas hymenoptera yaitu mempunyai dua pasang sayap, satu pasang antena dan tubuhnya terbagi menjadi tiga segmen yaitu kepala, perut/abdomen dan torak/ dada.
Perbedaan diantara keduanya dapat dilihat berdasarkan bentuk dan ukuran tubuhnya. Bagian tubuh Tawon tidak diselubungi oleh rambut dan ukuran tubuhnya lebih besar. Sedangkan pada lebah, bagian tubuhnya diselubungi oleh rambut dan ukuran tubuhnya lebih kecil. Selain itu, perbedaan diantara keduanya dapat dilihat melalui bentuk sengat nya. Lebah memiliki bentuk permukaan sengat yang bergerigi, sedangkan sengat pada tawon permukannya merata.
Anatomi Lebah dan Tawon
Gambar 2. Anatomi Lebah
Gambar 3. Anatomi Tawon
Perbedaan Sengat Lebah dan Tawon
Gambar 4. Perbedaan sengat lebah (kiri) dan tawon (kanan)
Lebah dan tawon memiliki sengat dibagian belakang tubuhnya yang berfungsi sebagai alat perlindungan diri. Akan tetapi, terdapat perbedaan diantara keduanya. Perbedaan tersebut dapat dilihat melalui bentuk permukaan sengat. Bagian yang bergerigi merupakan sengat yang dimiliki oleh lebah. Sedangkan, bagian yang merata merupakan sengat yang dimiliki oleh tawon. Bentuk permukaan sengat yang berbeda tersebut, menjadi salah tanda hasil sengatan. Jika terdapat sengat yang tertinggal pada permukaan kulit, hal ini menandakan hasil sengatan lebah (hanya dapat menyengat 1 kali). Sedangkan, jika sengatan tidak menempel pada permukaan kulit, hal ini menandakan hasil sengatan tawon (menyengat berkali kali).
Sistem Kasta Lebah dan Tawon
Terdapat beberapa perbedaan diantara sistem kasta tersebut, yaitu :
Ratu : Hanya terdapat 1 ratu dalam 1 koloni, Tugas dari ratu hanya untuk bertelur
Jantan : Tidak memiliki sengat, Tugas dari jantan hanya untuk bereproduksi
Pekerja : Merupakan betina fertil, Tugas dari pekerja yaitu mengumpulkan makanan, Merawat larva serta sarang
Jenis-Jenis Lebah
Gambar 5. Jenis-jenis lebah
Lebah terdiri dari berbagai macam jenis, salah satunya yaitu Lebah Apis dan Lebah Trigona. Terdapat beberapa perbedaan diantara keduanya. Perbedaan tersebut dapat dilihat berdasarkan ukuran tubuh, ada tidaknya sengat, bentuk sarang, dan habit saat migrasi.
Apis memiliki ukuran tubuh yang lebih besar jika dibandingkan dengan Trigona. Ukuran tubuhTrigona lebih kecil dari lalat tetapi lebih besar dari nyamuk. Selain itu, Trigona tidak memiliki sengat, sedangkan Apis memiliki sengat. Perbedaan ukuran tubuh ini juga mempengaruhi bentuk sarang, Apismemiliki bentuk sarang yang lebih besar jika dibandingkan Trigona. Perbedaan selanjutnya yaitu habit saat migrasi.Apislebih sering melakukan migrasi dan membuat sarang baru, sedangkan Trigona jarang melakukan migrasi, sehingga tidak meninggalkan sarang yang telah dibuat.
Perbedaan Sarang Lebah
Gambar 6. Sarang Lebah Apis sp.
Gambar 7. Sarang Lebah Trigona sp.
Siklus Hidup Lebah
Gambar 8. Siklus hidup Lebah
Jenis-jenis Tawon
Gambar 9. Vespa tropica (kiri atas), Vespa affinis (kanan atas), Vespa analis(bawah)
Jenis tawon di Indonesia sangat beraneka ragam, salah satunya berasal dari genus Vespa, yaitu Vespa tropica, Vespa affinisdan Vespa analis. Terdapat perbedaan diantara ketiganya, salah satu ciri khas yang memudahkan dalam membedakan jenis Vespa tersebut yaitu dilihat dari warna corak kuning pada tubuh. Vespa tropica memiliki corak kuning pada abdomen kedua, Vespa affinis memiliki corak kuning pada abdomen pertama dan kedua, sedangkan pada Vespa analis memiliki corak kuning pada bagian ujung tubuhnya. Selain itu, terdapat perbedaan struktur sarang diantara ketiganya. Vespa tropica memiliki struktur sarang yang tersusun dari lembaran-lembaran yang rapuh, Vespa affinismemiliki sarang yang kokoh dan cukup besar, sedangkan Vespa analis memiliki sarang yang kokoh dan relatif kecil.
Perbedaan Sarang Tawon
Gambar 10. Perbedaan sarang tawon
Siklus Hidup Tawon
Gambar 11. Siklus hidup tawon
Tindakan Preventive
Gambar 12. Tindakan Preventive
•Periksa ada tidaknya sarang di sekitar rumah. Akan lebih mudah mengendalikan sarang tersebut ketika masih berukuran kecil
•Mencegah rimbunnya pepohonan di sekitar rumah
•Tidak membiarkan jendela atau pintu terbuka dalam waktu yang lama
•Tidak menanam bunga di depan jendela yang terbuka
Tindakan Exclution
Gambar 13. Tindakan exclution
Dapat menutup celah atau lubang yang terbuka, dan berpotensi menjadi akses masuk lebah/tawon ataupun menutup celah atau lubang yang dapat menjadi tempat restingnya.
Tindakan Sanitation
Gambar 14. Tindakan sanitation
•Membersihkan area yang dijadikan tempat sarang lebah/tawon, hal ini agar tidak terdapat feromon yang tertinggal. Feromon tersebut berpotensi mengundang lebah/tawon lain untuk datang.
•Merapikan kondisi bagian luar rumah agar tidak dijadikan tempat bersarang
Tindakan Treatment
Gambar 15. Tindakan treatment
Treatment pengendalian lebah ataupun tawon harus dilakukan oleh tenaga profesional di bidang pest control. Hal ini tentu saja berkaitan dengan keamanan dan cara treatment yang sesuai. Oleh karena itu, disarankan tidak melakukan treatment mandiri, anda dapat menghubungi AAG Pest Control untuk membantu mengendalikan permasalahan hama di sekitar anda.
Sumber
-
Lamerkabel, JSA. 2011. Mengenal Jenis-Jenis Lebah Madu, Produk-Produk dan Cara Budidayanya. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 9(1) :70-77.
-
Pardo AHS, Carpenter JM, Kimsey L. 2020. The Diversity of Hornets in the GenusVespa (Hymenoptera: Vespidae; Vespinae), Their Importance and Interceptions in the United States. Insect Systematics and Diversity. 4(3): 1-27
-
Putra NS, Watiniasih NL, Suartini M. 2016. Jenis Lebah Trigona (Apidae: Meliponinae) pada Ketinggian Tempat Berbeda di Bali. Jurnal Simbiosis. 4(1): 6-9
-
Quality Assurance AAG. 2020. Cara Pengendalian Tawon Vespa (Vespa affinis). https://www.aag.co.id/blog/3