Suncus murinus / House Shrew (Curut)
Karakteristik
Suncus murinus atau sering disebut curut merupakan hewan yang sering disamakan dengan hama tikus. Padahal secara morfologi dan juga taksonomi, keduanya merupakan spesies yang berbeda. Curut termasuk kedalam ordo Insektivora yang menjadikan serangga sebagai makanan utamanya. Curut adalah hewan yang soliter yang mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Berikut karakterisitik umum dari curut :
- Memiliki hidung yang Panjang
- Memiliki gigi yang kecil dan tajam untuk menembus kulit dari serangga
- Memiliki rambut bewarna abu-abu hingga kecoklatan dengan tekstur menyerupai beludru
- Memiliki ekor pendek dan cenderung tebal
- hewan ini lebih banyak melakukan aktiftas di dataran (teresterial)
- Memiliki Berat badan yang berkisar antara 23-82 g pada betina dan 33,2-147 g pada jantan
- Memiliki Panjang tubuh dewasa antara 100-150 mm
- Memiki umur hidup antara 1-2 tahun
- Memiliki mata yang berukuran kecil dan penglihatannya kurang baik
Habitat dan Makanan
Curut pada umumnya ditemukan di lingkungan hutan, namun sering sekali ditemukan di area pemukiman penduduk. Curut umumnya membuat sarang dengan menumpuk barang seperti dedaunan atau material lainnya. Keberadaan curut di lingkungan pemukiman, disebabkan banyaknya makanan utama bagi si curut, seperti kecoa dan serangga lainnya. Curut menjadi predator alami dalam pengendalian populasi hama serangga khususnya kecoa. Populasi curut yang banyak di area pemukiman menjadikannya sebagai hewan pengganggu/hama. Tingkat reproduksi yang cepat dan minimnya predator alami curut menjadikan peningkatan populasinya yang tidak terkendali.
Siklus Hidup
Curut jantan memiliki kelanjar yang berbau kasturi (musk) untuk menarik perhatian betina. Bau identik ini juga berperan sebagai pertahanan alami dari predator seperti ular dan burung. Pola perkembangbiakan curut berbeda dengan dengan tikus. Tikus merupakan hewan yang poligami (banyak pasangan), sedangkan curut adalah hewan monogami (hanya setia pada 1 pasangan). Curut dapat melahirkan rata-rata 3-5 ekor per kelahiran, dapat bereproduksi sepanjang tahun , dan memiliki masa bunting lebih lama dari tikus yaitu 30 hari, dengan masa sapihan bagi anak-anaknya berkisar antara 15-20 hari, betina akan kembali matang seksual setelah 35 hari. Karena memiliki pengelihatan yang kurang baik, saat hendak berpindah sarang induk dan anaknya akan membentuk barisan kereta dengan menggigit bagian belakang induk dan diikuti anak-anaknya.
Sumber:
https://animaldiversity.org/accounts/Suncus_murinus/
https://www.ecologyasia.com/verts/mammals/house-shrew.htm