A A G
Contact Us

Hantavirus Muncul Kembali Setelah Coronavirus di China

HANTAVIRUS

Virus (Orthohantavirus) adalah virus dari famili Bunyaviridae yang menyebabkan penyakit sindrom paru virus hanta (hantavirus pulmonary syndrome). Virus ini berbentuk bundar dengan diameter 100 nm. Pada bagian luar strukturnya, terdapat selubung virus dan di dalamnya dilapisi dengan membran ganda. Genomnya terdiri dari 6.550 nukleotida yang mengodekan enzim transkriptase virus, nukleokapsid, dan glikoprotein virus. Virus ini mudah dinonaktifkan oleh panas, detergen, pelarut organik, dan larutan hipklorit.

hantavirus-93a0017446e92ecdcc47203888bf0fff_600x400.jpg

ASAL MULA HANTAVIRUS

Virus ini banyak terdapat pada hewan hewan pengerat seperti tikus, mencit, dan Lemmus lemmus (lemming). Sebagian besar virus ini ditransmisikan melalui inhalasi kotoran hewan pengerat yang terinfeksi virus Hanta. Manusia sebagai inang dapat terinfeksi virus ini apabila melakukan kontak dengan hewan pengerat dan kotorannya. Pada tahun 2005 dan 2019, transmisi virus Andes antarmanusia dilaporkan di Amerika Selatan. Hantavirus dinamai dari Sungai Hantan di Korea Selatan yang menjadi tempat wabah pertama kali ditemukan pada Tahun 1950 Zaman Perang Korea dan diisolasi pada tahun 1976 oleh Ho Wang Lee

SEJARAH PENYEBARAN HANTAVIRUS

Sejarah hantavirus termuat dalam laporan penelitian berjudul "Infeksi Hantavirus: Penyakit Zoonosis yang Perlu Diantisipasi Keberadaannya di Indonesia" yang diunggah di situs Kementerian Kesehatan. Penyakit ini diketahui setelah ditemukannya kasus infeksi hantavirus pada lebih dari 3.000 tentara AS di Korea pada 1951-1954 dan kemudian menyebar ke AS yang menyebabkan banyak kematian akibat gagal jantung. Sejak saat itu infeksi hantavirus menarik perhatian dunia. Hantavirus pertama kali diisolasi pada 1976, yang kemudian dapat diidentifikasi beberapa strain/galur/serotype Hantavirus lainnya. Sebanyak 22 hantavirus bersifat patogen bagi manusia, serta terdiri dari dua tipe penyakit, yaitu tipe Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS) dan tipe Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS). Tipe HFRS sering pula disebut sebagai Korean Hemorrhagic Fever (KHF), Epidemic Hemorrhagic Fever (EHF) dan Nephropathia Epidemica (NE). Tipe HPS lebih banyak menyebabkan kematian daripada tipe HFRS, karena mengakibatkan tidak berfungsinya otot miokardium dan terjadinya hypoperfusion, sehingga sering disebut sebagai Hantavirus Cardiopulmonary Syndrome (HCPS) Oleh sebab itu, penyakit ini menjadi sangat penting bagi kesehatan masyarakat. Berdasarkan penyebarannya, HPS lebih mendominasi Amerika, sedangkan HFRS lebih menyebar ke Asia dan Eropa.

APAKAH HANTAVIRUS MENULAR DARI MANUSIA KE MANUSIA?

Tidak menular antar manusia Menurut laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), hantavirus adalah keluarga virus yang menyebar terutama oleh tikus. Adapun virus ini menyebar sebagai akibat dari kontak yang dekat dengan urine, kotoran, atau air liur hewan. "Sampai saat ini, tidak ada kasus yang dilaporkan di AS di mana virus (hantavirus) ditularkan dari satu orang ke orang lain," tulis CDC. Kendati demikian, kasus penularan dari satu orang ke orang lain pernah terjadi di Chile dan Argentina. Hal ini terjadi pada orang yang melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi virus Andes. Virus andes adalah sejenis hantavirus yang ditemukan pada tikus di Amerika Selatan.

BAGAIMANA TANDA DAN GEJALA HANTAVIRUS?

Dilansir dari CDC, gejala dari Hantavirus ini terjadi antara 1 hingga 8 hari. Gejala yang dirasakan: 1. Kelelahan, 2. Demam, 3. Nyeri Otot, 4. Sakit Kepala/Pusing, 5. Kedinginan, 6. Masalah Perut, Mual Muntah hingga Diare, 7. Batuk, 8. Sesak Napas. Gejala Hantavirus terbagi atas dua fase, yaitu fase awal dan fase akhir. Pada gejala di fase awal yang terjadi selama 1 hingga 8 hari, orang yang terkena Hantavirus akan merasakan kelelahan, demam hingga nyeri otot. Nyeri otot biasanya dirasakan pada bagian tubuh dengan kelompok otot besar, seperti paha, pinggul dan bahu. Setelah merasakan gejala awal ringan, orang yang terinfeksi Hantavirus akan merasakan sakit kepala, pusing hingga kedinginan. Tak hanya itu, biasanya gejala juga disertai dengan masalah perut seperti mual, muntah hingga diare. Berikutnya pada fase terakhir gejala Hantavirus akan terlihat pada hari ke-4 hingga hari ke-10. Pada fase ini, seseorang yang terinfeksi Hantavirus akan merasakan batuk dan sesak nafas. Hal ini terjadi karena pada bagian tubuh dalam seperti paru-paru dipenuhi dengan cairan sehingga membuat seseorang susah bernapas.

BAGAIMANA CARA PENCEGAHANNYA?

Pencegahan dilansir CDC, cara pencegahan dapat dilakukan dengan menghilangkan atau minimalkan kontak dengan tikus di rumah, tempat kerja, atau lokasi pemukiman. Tutup lubang dan celah di rumah atau garasi. Tempatkan jebakan tikus di sekitar rumah untuk mengurangi serangan tikus. Bersihkan makanan yang mudah dijangkau Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa banyak orang yang menjadi sakit dengan HPS setelah sering berhubungan dengan tikus dan atau kotorannya di sekitar rumah atau tempat kerjanya. Di sisi lain, banyak orang yang melaporkan jatuh sakit walaupun mereka sama sekali tidak bersentuhan dengan tikus. Oleh karena itu, jika tinggal di daerah di mana hewan pengerat juga hidup, cobalah untuk menjaga rumah, tempat kerja, atau tempat pemukiman agar tetap bersih.

Sumber: Page last reviewed: January 31, 2019 Content source: Centers for Disease Control and Prevention, National Center for Emerging and Zoonotic Infectious Diseases (NCEZID), Division of High-Consequence Pathogens and Pathology (DHCPP) Kompas.com & Serambinews.com

Download .pdf

Posted in Umum