A A G
Contact Us

Efektifitas Masker Kain

PANDEMI Covid-19 yang dapat menular antar manusia membuat masker sebagai salah satu alat pelindung diri langka di pasaran dan harganya melambung jauh. Keterpaksaan akibat kekurangan stok masker membuat orang tak punya pilihan lain, selain menggunakan masker kain yang dapat dijahit sendiri sebagai opsi terakhir.

NAMUN, APAKAH MASKER KAIN EFEKTIF DIGUNAKAN SAAT PANDEMI COVID-19?

Peneliti dari Cambridge University meneliti masker buatan rumah sebagai alternatif dari masker komersial atau bedah. Peneliti menggunakan masker kain yang terbuat dari 100% katun, syal, kain lap, sarung bantal, kantung penyedot debu, katun campuran, masker bedah, linen dan sutra. Peneliti melibatkan 21 partisipan dengan kondisi sehat. Partisipan kemudian dibagi menjadi tiga kelompok: yang memakai masker bedah, masker kain dan tidak memakai masker. Ketahanan masker diuji dengan mikroorganisme jenis Bacteriophage MS2 dan Bacillusatrophaeus. Selain itu, masker bedah dan kain juga dites dengan konsentrasi aerosol bakteri dan virus yang tinggi untuk menilai efisiensi penyaringannya.

Menurut penelitian, virus Corona memiliki diameter 0.05- 0.2 mikron. Sehubungan dengan itu, ada beberapa bahan telah diuji untuk menangkal virus yang seukuran SARS itu. Bahan-bahan tersebut seperti bahan masker bedah, filter vacuum cleaner, lap piring, kaos katun campuran, kaos katun 100% hingga sutra. Dari banyaknya kain masker bedah menjadi kain yang paling dapat menahan partikel hingga 97%, sedangkan yang paling tidak bagus adalah kain sutra. Ternyata bahan katun, dan sarung bantal paling nyaman digunakan. Sebaliknya, kain lap sulit digunakan untuk bernapas. Katun 100%, kain sarung bantal dan bahan katun pada umumnya akan memfilter 50% dari partikel 0.2 mikron (ukuran coronavirus).

HASILNYA?

Masker bedah maupun kain secara signifikan mengurangi jumlah mikroorganism meskipun masker bedah tiga kali lebih efektif dalam memblokir transmisi ketimbang masker buatan sendiri.

Terkait manfaat penyaringan, semua jenis kain yang diuji tadi juga menunjukkan kemampuan untuk memblokir aerosol mikrob. Masker bedah memiliki efisiensi penyaringan paling tinggi, diikuti oleh kantong penyedot debu. Namun, ketebalan kantong menciptakan penurunan tekanan tinggi pada bahan sehingga membuatnya tidak cocok untuk masker wajah.

Hal yang sama juga terjadi pada kain lap. Ia menunjukan efisiensi penyaringan yang relatif tinggi dari mikroorganisme Bacillus atrophaeus dan Bacteriohage MS2. Namun, bahan tersebut kurang cocok untuk dijadikan masker wajah karena ketebalannya.

Bahan yang paling cocok untuk dijadikan masker wajah adalah kain sarung bantal dan kaus katun. Keduanya memberikan efisiensi penyaringan yang baik serta memiliki bahan yang nyaman untuk dijadikan masker wajah.

MASKER KAIN TETAP EFEKTIF?

Efisiensi penggunaan masker buatan rumah tergantung berbagai faktor, yaitu: struktur, komposisi, ukuran, bentuk, dan sifat fisik partikel-partikel yang terpapar pada bahan. Kenyamanan harus menjadi faktor penting dalam pemilihan bahan masker. Masker kain dianggap sebagai upaya terakhir untuk mencegah penularan virus melalui partikel kecil (droplet) dari hidung atau mulut orang yang terinfeksi. Masker dapat mengurangi kemungkinan infeksi. Tetapi tidak akan menghilangkan resiko seseorang tertular virus.

Sumber: Anna D, Allan B Katy A T, Karthika G, George K, Jimmy W. 2020. Testing the Efficacy of Homemade Masks: Would They Protectinan Influenza Pandemic?. CambridgeCore. Vol 7:4 Nationalgeographic.grid.id

Download .pdf

Posted in Umum